Hari Penuh Keberkahan dalam Nuzulul Qur'an


Bertempat kan di Balairung Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang pada Selasa, 18 Maret 2025 saya menghadiri acara Peringatan Nuzulul Qur'an 1446 H/2025 M sekaligus santunan kepada anak yatim, dan mengundang aktor, penyanyi, penulis, dan ustadz Syakir Daulay. Acara tersebut dihadiri oleh para tamu dan mahasiswa dari Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang. 

Malam Nuzulul Qur'an merupakan peristiwa dimana Kitab Suci Al-Quran, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur. Peristiwa ini terjadi pada 17 Ramadhan 610 M. Peringatan seperti ini biasanya dilakukan setiap malam ke-17 Ramadhan. Banyak amalan yang dapat kaum muslimin lakukan agar semakin khusyuk serta ganjaran pahala yang berlipat ganda dari amalan yang dilaksanakan terlebih saat bulan Ramadhan.

Acara diawali dengan penampilan dari mahasiswa UPGRIS yang menyanyikan beberapa lagu sembari menunggu acara inti. Selanjutnya disampaikan pula sambutan kepada tamu yang telah hadir dalam kesempatan tersebut. Dengan diwakilkan oleh beberapa pihak dilakukan pemberian santunan kepada anak yatim yang telah di undang dalam acara tersebut. 

Puncak dari acara tersebut adalah penampilan dari Syakir Daulay yang menyampaikan tentang  "mengamalkan nilai-nilai Al-Qur'an untuk hidup lebih berkualitas". Al-Qur'an merupakan buku dari segala buku, yang memberikan kita ilmu dan juga membimbing kita sebagai umat muslim untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Dalam memperingati hari turunnya Al-Qur'an ada beberapa amalan yang dapat dijalankan untuk memperkuat keimanan kita dan menambah wawasan kita seperti mengaji, bersedekah, memperkuat ibadah kita, dan masih banyak lagi. 

Maka dari itu, alangkah baiknya kita jika menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman untuk hidup bermasyarakat dan menjalani hati-hati dengan penuh kebaikan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang Tak Terucap dalam Puisi 'Janganlah Jauh' Karya W.S. Rendra

Seminar Bulan Bahasa: Perempuan dan Kearifan Lokal dalam Cerpen Indonesia

Menyapa dengan Aksara, Mengenal dengan Rasa